Tips Menentukan Distro Linux Saat Membeli VPS

[Kincaimedia.net]
 Tips Menentukan Distro Linux Saat Membeli VPS

Tips Menentukan Distro Linux Saat Membeli VPS

Pada saat Anda akan menyewa atau membeli layanan VPS Linux, mungkin Anda pernah kebingungan untuk menentukan distro linux mana yang akan Anda pilih untuk VPS anda. Saya sendiri biasanya termenung sejenak saat ditanyakan lokasi data center yang harus admin pilih dan distro linux mana yang akan admin gunakan. Hal ini wajar terjadi, mengingat VPS yang akan digunakan haruslah bisa memenuhi keinginan Anda sebagai penyewa. Anda memang mempunyai wewenang untuk mengganti distro pilihan Anda dikemudian hari dengan cara menginstall ulang VPS anda, namun admin rasa semua orang tentu tidak ingin ribet untuk backup data dan lain-lain terlebih dahulu. 



Lalu bagaimana cara menentukannya?
Pertanyaan ini biasanya banyak ditanyakan oleh teman-teman admin yang baru ingin belajar menggunakan VPS linux. Mereka beralasan bahwa mereka belum pernah mencoba menggunakan VPS, sehingga takut salah memilih atau bahkan ada yang beralasan bahwa mereka belum pernah mengenal linux sama sekali apalagi VPS linux, sehingga benar-benar sulit untuk memilih distro mana yang akan mereka gunakan.
Oleh karena itu, kali ini admin berikan tips mudah untuk menentukan distro linux mana yang sebaiknya Anda pilih saat akan menyewa atau membeli VPS sebagai berikut :
  1. Pilih distro yang paling Anda kuasai.
    Saya mungkin akan balik bertanya kepada anda, distro manakah yang Anda kuasai?.Ya, pilihlah distro yang sekiranya paling Anda kuasai, tidak lucu ceritanya apabila Anda menggunakan distro linux yang Anda sendiri tidak menguasainya, kecuali jika anda hanya sebatas iseng atau hanya ingin mencoba sesuatu yang baru saja. Saya yakin, jika Anda menguasai distro tersebut, maka Anda akan sangat mudah melakukan berbagai konfigurasi setting di VPS anda.
    Permasalahan berikutnya bagaimana jika tidak ada satu pun distro yang Anda kuasai?. Saya sarankan Anda untuk memilih distro mana yang paling sering Anda gunakan, karena yang terbiasa digunakan biasanya lebih mudah dari pada yang jarang Anda gunakan. Saya sendiri sebelum menggunakan VPS sudah terbiasa menggunakan distro ubuntu di desktop saya, sehingga pada saat admin menyewa VPS untuk pertama kalinya, admin langsung memilih ubuntu sebagai distro pilihan bagi VPS linux saya.
  2. Sesuaikan dengan kebutuhan.
    Jika Anda membutuhkan aplikasi A untuk diinstall di VPS anda, sedangkan aplikasi A hanya support distro debian, maka pilihlah debian. Sebaliknya jika hanya support di centos, maka pilihlah centos dan semisalnya. Ini biasanya menjadi pertimbangan admin selanjutnya sebelum menentukan distro linux apa yang akan admin gunakan untuk VPS linux saya.
    Ini penting untuk Anda perhatikan, mengingat VPS yang akan anda sewa tentunya diharapkan akan bisa digunakan sesuai kebutuhan anda. Akan aneh rasanya jika Anda menyewa VPS tapi Anda sendiri bingung menggunakannya untuk apa dan aplikasi apa yang akan Anda install.
  3. Pilihlah distro yang paling banyak digunakan.
    Jika Anda tidak pernah menggunakan satu pun distro linux dengan alasan apa pun, sebaiknya pilihlah distro yang banyak digunakan oleh pengguna linux, seperti ubuntu, debian atau centos. Hal ini bertujuan untuk mempermudah Anda menemukan banyak tutorial untuk pengaturan VPS Anda nantinya, karena semakin banyak orang yang menggunakan pasti akan semakin banyak pula tutorial yang dapat ditemukan.
Demikianlah 3 poin yang biasa admin jadikan patokan ketika akan menentukan distro mana yang akan admin gunakan. Percayalah, memilih distro linux itu tidaklah sulit, bahkan bisa dibilang lebih mudah daripada rumus fisika. Anda tidak perlu takut dengan pilihan anda, asalkan ada niat untuk belajar, pasti Anda akan bisa menggunakan pilihan Anda tersebut sesuai dengan harapan anda.







Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

© Cara Menghilangkan m=1 di URL Blogger Terbaru | Ulasanesia Artikel ini telah terbit di ulasanesia, cantumkan URL di bawah ini agar terhindar dari pelanggaran hak cipta https://www.ulasanesia.com/2024/01/cara-menghilangkan-m1-di-url-blogger.html